Physics

hai selamat datang di blog Physics of Life, blog ini bertujuan sebagai sarana argumentasi tentang ilmu fisika yang sangat erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Semoga bermanfaat ^_^

Rabu, 07 Juni 2017

Suara Hewan dan Jenis Gelombang Suaranya

Written by



Pernahkah kita mendengar suara yang di keluarkan oleh beberapa hewan yang berada di lingkungan sekitar kita. Contohnya saja suara ayam yang selalu terdengar di saat fajar mulai terbit, suara gonggongan anjing dan berbagai jenis suara yang dihasilkan oleh berbagai jenis burung baik dalam habitat aslinya maupun dalam sangkar burung itu sendiri. Taukah anda, jika suara yang dihasilkan oleh berbagai jenis hewan ini mempunyai gelombang suara atau frekuensi yang berbeda-beda pula. Nah pada kesempatan ini kami akan sedikit berbagi sedikit ilmu tentang gelombang suara yang dihasilkan oleh berbagai jenis hewan yang ada di lingkungan sekitar kita.Hasil gambar untuk jangkrik animasi


Gelombang suara yang dihasilkan oleh jenis hewan seperti ayam, burung, ataupun anjing merupakan gelombang suara audiosonik yang mampu didengar oleh pendengaran manusia dan sebagian besar binatang. Gelombang ini mempunyai frekuensi antara 20 sampai 20.000 Hz. Pada malam hari sering kamu mendengar suara jangkrik di kebun atau ladang. Cobalah kamu tangkap jangkrik yang sedang berbunyi di sarangnya. Biasanya jangkrik telah berhenti berbunyi sebelum langkah kakimu sampai di dekat sarangnya. Hal itu membuktikan bahwa bunyi langkah kaki yang sangat pelan dan tidak dapat didengar oleh telinga, ternyata dapat didengar oleh jangkrik. Getaran ultrasonik yang dipancarkan oleh kelelawar mempunyai peranan sangat penting. Mengapa demikian? Getaran ultrasonik merambat lebih cepat daripada kecepatan terbang kelelawar. Apabila getaran ultrasonik mengenai benda-benda di depannya, seperti tembok dan ranting pepohonan, getaran itu akan dipantulkan dan ditangkap kembali oleh kelelawar. Selanjutnya dengan gesit kelelawar beraksi sehingga terhindar dari tabrakan dengan benda-benda yang ada di depannya.
Apakah hubungan gelombang suara dan hewan? Apakah hubungan itu saling menguntungkan atau merugikan? Semua makhluk hidup memiliki interval frekuensi suara yang dapat didengar. Seperti contohnya manusia, memiliki rentang frekuensi suara yang dapat didengar pada interval 20 Hz sampai 20 kHz. Selain itu beberapa makhluk hidup yang memiliki alat pendengaran mampu mengenali atau merespon suatu suara sebagai panggilan, gangguan, bahaya yang mengancam, dll.
Fenomena ini terjadi kebanyakan pada hewan, jika kita amati kehidupan di alam yang banyak berkumpul hewan yang berbeda-beda, maka kita dapat mengamati interaksi antara hewan tersebut terkadang terjadi karena suara yang dihasilkan. Beberapa hewan diketahui dapat menerima gelombang infrasonik yang dihasilkan bumi yang timbul karena bencana alam dan dapat menjadi peringatan dini seperti yang terjadi pada gempa bumi dan tsunami pada tahun 2004 di Samudera Hindia yang juga menimpa Aceh.
Selain mampu menghasilkan gelombang suara audiosonik yang mampu di dengar oleh manusia dan hewan lainnya, beberapa hewan juga dapat mendengar suara infrasonic. Gelombang suara infrasonic mempunyai frekuensi di bawah 20 Hertz. Salah satu kegunaan bunyi infrasonik sering digunakan sebagai komunikasi jauh untuk kawanan gajah. Mereka dapat memanggil kawannnya dari frekuensi 15 sampai 35 hz dan dengan kekuatan 117 dB pada jarak maksimum 10 km. Panggilan ini berfungsi untuk mengkoordinasikan pergerakan kawanan dan untuk memberitahu posisi satu sama lain. Hewan lainnya yang dapat mendengar bunyi infrasonik adalah ikan paus, burung merpati, kuda nil, badak, jerapah, okapi dan alligator. Berikut beberapa hewan yang dapat mendengar gelombang suara infrasonic.
Burung Merpati dapat mendengar bunyi infrasonik sampai frekuensi dibawah 0,5 Hz yang berfungsi untuk mengetahui lokasi tempat mereka berada dan tempat yang akan dituju. Teori ini didukung oleh suatu percobaan pada tahun 1997 dimana sekelompok Burung Merpati dilepaskan di Perancis dan diharapkan terbang ke Inggris. Namun karena pengaruh suara jet yang dihasilkan pesawat terbang Corcorde tujuan New York, Burung Merpati terpengaruh dan tidak sampai ke tujuan. Burung dapat mengetahui lokasi mereka dengan menggunakan bunyi infrasonik yang dihasilkan atmosfer. Mereka dapat mendengar karena memang indra pendengarannya dapat mendeteksi gelombang suara dengan frekuensi rendah baik yang dihasilkan oleh gelombang laut, direfleksikan dari tebing, gunung dan bentuk permukaan bumi lainnya yang dapat menjadi petunjuk arah menuju Inggris.

Hasil gambar untuk animasi merpati
Meskipun hidup dalam habitat berbeda, gajah dan Ikan Paus mempunyai kemiripan dalam penggunakan bunyi infrasonik. Perbedaan utama adalah gelombang bunyi yang bisa dideteksi gajah lebih tinggi antara 14 sampai 40 Hz dimana udara dan tanah menjadi medium. Gajah memang mempunyai kemampuan pendengaran yang luar biasa dan dapat mengeluarkan bunyi infrasonik yang dapat didengar gajah lain dalam radius 10 km. Bunyi dapat sebagai pemberitahuan akan bahaya, salam, lokasi makanan, kegembiraan, ketakutan dan lainnya. Infrasonik adalah sistem komunikasi jarak jauh gajah yang dapat membantu mengumpulkan segerombolan gajah dalam suatu koordinasi gerakan tanpa kehilangan kontak. Bunyi ini juga dapat membantu jantan menemukan lokasi betina terutama pada musim kawin.

Tidak ada komentar: