Hai~
Selamat datang di Physics of Life, di blog ini saya
akan bercerita sedikit ilmu fisika yang secara tidak kita sadari namun selalu
kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Pada tautan kali ini saya akan
bercerita sedikit tentang kalor atau energy panas dan perpindahannya.
Pernahkah kita memasak air ataupun memansakan air yang
akan digunakan untuk membuat teh atau kopi. Nah untuk membuat suhu air menjadi
panas tentu kita menggunakan kompor ataupun panas untuk membuat air itu
mendidih. Kita tau bahwa air akan mendidih pada suhu 100 derajat, untuk
mencapai suhu tersebut tentu saja digunakan panas agar suhu tersebut bisa tercapai.
Energy panas yang dialirkan atau berpindah oleh sumber panas ini lah yang
disebut dengan kalor. Jika kita lihat dari pembuatan teh ataupun kopi tadi, panas
yang berpindah atau mengalir dari kompor ke wadah yang berisi air ini dapat
juga disebut energy panas atau kalor. Energy panas atau kalor biasanya akan
mengalir dari suatu benda yang mempunyai suhu tinggi akan menuju atau berpindah
pada benda yang mempunyai suhu yang lebih rendah.
Energy panas atau kalor ini dapat merubah suatu bentuk
zat itu sendiri, misalnya air yang kita panaskan akan mendidih pada suhu 100
derajat Celsius. Air yang awalnya dalam fase cair saat kita panaskan, air
tersebut akan berubah menjadi uap. Begitu juga sebaliknya jika kita membiarkan
air dalam kulkas pada suhu 0 derajat celscius maka air akan berubah bentuk
menjadi padatan atau yang sering disebut dengan es. Nah dari kedua kasus
tersebut dapat kita lihat bahwa saat kita meningkatkan suhu suatu benda maka energy
panas yang dihasilkan juga akan semakin besar, begitu juga sebaliknya saat kita
menurunkan suhu suatu benda energy panasnya juga akan menurun. Ini disebabkan energy
panas atau kalor dapat mengubah suhu suatu benda dan wujud zat itu sendiri.
Selain memanaskan air, pernahkah sahabt semua
memanaskan minyak goreng yang biasa digunkan untuk memasak ikan di rumah? Manakah
yang akan lebih cepat panas pada kedua zat tersebut? Untuk lebih jelasnya nanti
bisa langsung di coba yah sahabat sekalian. Namun disini saya akan sedikit
memberikan penjelasan terhadap studi kasus tersebut. Untuk zat yang lebih cepat
panas pada saat pemanasan adalah minyak, mengapa? Hal ini disebabkan kalor
jenis minyak itu lebih besar dibandingkan dengan kalor jenis yang dimiliki oleh
air sehingga pada saat proses pemanasan suhu pada minyak akan lebih cepat
meningkat di bandingakan dengan suhu pada air. Kalor Jenis Benda adalah banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu dari 1 kg massa benda tersebut
menjadi 1 derajat celcius.
Setelah memasak air panas untuk membuat secangkir kopi,
tentu saja kita tidak bisa langsung meminum kopi tersebut dalam kondisi yang
masih panas bukan. Nah biasanya untuk membuat kopi ini dalam keadaan hangat
biasanya kita menambahkan air dingin ataupun mendekatkan kopi tersebut pada
kipas angin agar suhunya lebih cepat turun. Mengapa demikian? Hal ini
disebabkan suhu air dingin ini akan membuat air panas akan mengalami pelepasan energy
panas atau kalor, sehingga air panas akan mengalami penurun suhu. Penurunan suhu
pada air panas ini disebabkan karena kalor yang terdapat pada air panas akan
mengalir pada air dingin sehingga akan terbentuk suhu baru atau yang disebut
dengan suhu campuran. Selain dipengaruhi oleh suhu yang digunakan untuk membuat
campuran, energy panas juga sangat dipengaruhi oleh banyaknya zat yang
digunakan. Namun biasanya untuk membuat suhu kopi yang akan diminum biasanya
digunakan air es, karena akan lebih cepat menurunkan suhu air panas dan dapat
dilakukan pada jumlah yang sedikit karena suhu es sangat rendah jika di
bandingkan dengan air panas.
Tidak ada komentar: